Si Kecil Bunda Kecanduan Gadget? Yuk, Lakukan Ini!
Updated: Oct 1, 2021
Gypfun.id - Saat Si Kecil rewel biasanya jurus ampuh Bunda untuk menenangkan mereka adalah dengan memberikan gadget (gawai). Gadget memang bermanfaat untuk perkembangan anak, tetapi tentu saja tidak boleh berlebihan. Sebagai informasi Bunda, berlebihan bermain gadget sangat berpengaruh langsung pada mental dan perkembangan anak, bahkan hingga anak beranjak dewasa.

Para psikolog sangat mengimbau agar Si Kecil jangan sampai menjadi screen addict atau kecanduan menatap layar, baik ponsel, tablet ataupun televisi. Paparan tontonan dan permainan ini juga memicu anak jadi kurang memiliki rasa empati dan simpati terhadap lingkungan sosialnya. Bahkan, kecanduan gadget bagi anak dapat menimbulkan masalah kesehatan mental dan perubahan perilaku, hingga depresi Bunda. Si Kecil menjadi agresif dan mudah tersinggung jika Bunda tidak memberi mereka akses menggunakan gadget. Betul, enggak, Bunda?
Selain itu, Si Kecil dapat menghadapi berbagai masalah mental, seperti kecemasan, kesepian, rasa bersalah, isolasi diri, depresi, dan perubahan suasana hati. Yang lebih memprihatinkan lagi, paparan terhadap gadget juga dapat meningkatkan risiko attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) atau gangguan yang menyebabkan seorang anak sulit memusatkan perhatian, serta memiliki perilaku impulsif dan hiperaktif, sehingga dapat berdampak pada prestasi anak di sekolah.
Nah, sebelum itu terjadi, apa yang harus Bunda lakukan jika Si Kecil sudah telanjur sulit dipisahkan dari gadget?
Pertama, batasi waktu penggunaan atau akses Si Kecil terhadap gadget. Bunda harus mulai membatasi penggunaan gadget sesuai dengan rekomendasi kelompok umurnya.
Merujuk pedoman screen time yang diterbitkan The American Academy of Pediatrics, anak-anak di bawah usia 2 tahun sebaiknya tidak dibiarkan bermain gadget sendirian, termasuk TV, handphone dan tablet. Sedangkan, anak-anak usia 2 sampai 4 tahun boleh bermain tetapi kurang dari satu jam sehari. Sementara untuk anak usia 5 tahun ke atas sebaiknya tidak lebih dari dua jam sehari untuk penggunaan rekreasional (di luar kebutuhan belajar).
Cara kedua, beri jadwal yang ketat untuk Si Kecil. Bunda harus membuat jadwal atau waktu yang tepat, kapan Si Kecil boleh bermain gadget. Tentu dengan merujuk pada pedoman poin pertama ya, Bunda.
Selain itu, Bunda juga harus menyiapkan kegiatan alternatif lainnya agar anak tidak bosan dan beralih ke gadget lagi. Misalnya belajar mewarnai bersama Gypfun. Dijamin, selain menambah kecerdasan motorik, bermain dan belajar mewarnai bersama Gypfun akan terasa mengasyikkan.
Ketiga, batasilah akses untuk Si Kecil. Sebaiknya gadget tidak diserahkan kepada Si Kecil sepenuhnya. Biasakan Si Kecil meminta izin terlebih dahulu jika ingin menggunakannya. Dan Bunda harus tegas untuk mengambil lagi setelah waktu atau timeline jadwal untuk Si Kecil selesai.
Keempat, Bunda harus menentukan wilayah bebas gadget bagi Si Kecil. Jangan ragu untuk membuat peraturan bahwa Si Kecil tidak boleh menggunakan gadget di tempat-tempat tertentu, Misalnya di kamar tidur, di mobil, atau di ruang makan. Dengan cara ini, Si Kecil juga akan belajar memiliki sikap disiplin. Ini juga akan mengajari Si Kecil untuk belajar menahan diri.
Kelima, adalah memberi Si Kecil contoh yang baik. Artinya, pada saat Si Kecil dalam ‘mode’ bebas gadget, Bunda pun harus menahan diri untuk tidak memegang gadget di depan Si Kecil, apalagi bermain gadget. Usahakan juga tidak menerima telepon di depan Si Kecil, kecuali darurat.
Terakhir, jangan ragu untuk selalu memberikan penghargaan kepada Si Kecil ketika ia berhasil menahan diri untuk tidak bermain gadget dan mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh Bunda. Semoga berhasil, ya, Bunda....(*) Disusun dari berbagai sumber.